bahaya-formalin
| |

Kenali Perbedaan Pernis dan Plitur Agar Tahu Bahan Beracun Di dalamnya

Jika Anda ingin mendapatkan bahan finishing yang aman, kenali perbedaan pernis dan plitur serta bahan kandungan berbahaya di dalamnya.

Banyakanya bahan finishing yang digunakan saat ini berawal dari keinginan manusia dalam memberikan warna pada  material yang kurang menarik. Saat ini bnayak sekali merk produk cat yang digunakan oleh industri furniture skala nasional dan internasional, industri kerajinan menengah serta penghobi kayu. Tujuan digunakannya bahan finishing adalah untuk memberikan warna serta perlindungan pada material kayu agar lebih tahan lama. Pada awalnya manusia mencipatakan bahan cat dari bahan-bahan yang ada di alam seperti campuran antara arang, kapur, campuran berbagai jenis tanah, atau warna warna alami lainnya. Agar bahan tersebut dapat menepel pada material maka digunakan getah pohon, hal tersebutlah yang dilakukan oleh orang mesir memberikan warna pada dinding. Setelah bahan-bahan tersebut maka berkembanglah penggunaan pigment di Cina, Jepang dan Amerika. Penggunaan natural pigment ini yang disebut dengan pernis kayu. Terbuat dari natural pigmen, minyak sayuran dan resin dari pohon.

Kemudian setelah pernis banyak digunakan di wilayah tersebut, di Eropa cat minyak muncul pertama kali pada abad ke 5. Leo Batista Alberta menggunakan cat minyak yang diencerkan dengan turpetine. Menggunakan cara yang sama cat minyak berkembang pesat di Eropa. Dari abad tersebut hingga awal abad ke 19 cat hanya digunakan oleh kaum bangsawan karena bahannya yang sulit untuk didapatkan, tetapi pada masa revolusi industri yaitu abad ke 19 cat diciptakan pada kawasan industri atau pabrik. Pada abad inilah plitur muncul dibuat dari bahan alami yaitu resin dari serangga di India dan Thailand. Resin ini kemudian di campur dengan bahan pelarut yaitu spiritus. Jika Anda mengenal shellac india itulah yang disebut politur pertama kali dan masih digunakan hingga sekarang. Perbedaan pernis dan plitur diatas sudah sangat jelas bahwa bahan utama yang digunakan adalah resin. Pada abad ke 20, baik pernis dan plitur telah menggunakan bahan kimia yang berbahaya untuk tubuh manusia. Bahan-bahan inilah yang membutuhkan perhatian khusus karena baik plitur dan pernis terbaik akan digunakan di dalam ruangan yang berdekatan dengan manusia.

Bahan Beracun Dalam Pernis dan Plitur

bahaya-formalinMelihat perbedaan pernis dan plitur berdasarkan resin tanaman dan juga resin serangga tidak memungkiri bahwa bahan pelarutnya juga berbahaya. Bahan pelarut pernis adalah sovent yang pada saat ini dikenal dengan thinner dan bahan pelarut plitur yaitu spiritus juga sangat berbahaya. Untuk hasil akhirnya baik pernis dan pitur sebenarnya adalah transparan dengan tampilan warna glossy atau semi gloss. Hanya saja pernis tidak bisa diberikan pigment warna sehingga warnanya natural sedangkan plitur bisa dicampurkan dengan warna untuk menghasilkan warna berbeda dari warna kayu. Fungsi pernis dan plitur adalah memberikan tampilan estetika dan juga melindungi material kayu. Tetapi sudahkah Anda tahu benar apakah cat pernis dan plitur mampu melindungi kesehatan Anda? Ada banyak kandungan berbahaya yang terdapat dalam pernis dan plitur yang harus diwaspadai.

Sebelum Anda membeli pernis atau plitur maka pelajarilah bahan kimia berbahaya di bawah ini:

  1. Timbal, bahan kimia yang berfungsi sebagai pemberi pigment pada pernis atau plitur. Timba adalah jenis logam berat yang tidak memiliki manfaat pada tubuh manusia tetapi justru membahayakan. Pencemaran dari timbal bisa melalui udara tetapi lebih berbahaya lagi jika tertalan ke dalam tubuh manusia. Timbal dapat tertelan ketika Anda memegang cat kemudian memegang makanan dan memakannya. Reaksi timbal bisa dikatakan sangat cepat terlebih jika kandungan timbal dalam cat termasuk tinggi. Timbal akan langsung bereaksi dan menurunkan sel darah pada manusia yang mengakibatkan penyakit leukimia (kanker darah). Sedangkan bagi ibu hamil yang mengkonsumsi ini bisa menyebabkan bayi lahir prematur, cacat bahkan bisa terjadi keguguran, banyak penemuan juga bahwa timbal yang dikonsumsi oleh anak-anak akan menurunkan kecerdasan. Menurut banyak penelitian kandungan timbal yang tinggi pada produk cat di Indonesia mencapai 78 persen. Kandungan timbal bisa mencapai lebih dari 600 ppm padahal standar adalah di bawah 90 ppm. Menurut penelitian ini hanya 15 merk cat di Indonesia saja yang lolos atau memiliki kadar timbal yang sangat rendah.
  2. Merkuri, kandungan merkuri biasanya terdapat dalam kosmetik saja. Mungkin bagi Anda para wanita istilah merkuri sudah tidak asing lagi terlebih pada kosmetik yang tidak terdaftar pada BPOM. Merkuri juga digunakan sebagai kandungan di dalam cat karena berfungsi sebagai bahan yang melindungi material dari tumbuhnya jamur. Merkuri adalah salah satu jenis logam berat yang tidak dibutuhkan di dalam tubuh manusia. Cara masuknya merkuri di dalam tubuh manusia tidak berbeda dengan Efek berbahaya merkuri yang masuk dalam tubuh manusia adalah timbulnya sel kanker pada hati dan juga ginjal. Sudah banyak kasus kanker hyati dan ginjal karena kandungan merkuri yang terdapat dalam cat.
  3. Formalin, kandungan formalin mungkin Anda sudah sering mendengar penggunaan formalin sebagai bahan pengawet makanan yang ilegal. Tidak berbeda jauh dengan timbal dan merkuri, formalin juga bukan bahan kimia yang dibutuhkan di dalam tubuh manusia. persebaran formalin sendiri adalah melalui gas. Ketika cat sudah diaplikasikan pada material kayu maka cat akan mengeras dan terjadi penguapan bahan pelarut yang mengandung formalin cukup tinggi. Kandungan formalin yang sudah berubah menjadi gas ini akan dihirup oleh manusia dan menimbulkan berbagai jenis sel kanker pada tubuh terutama pada saluran pernapasan. Formalin adalah adalah senyawa organik yang mengandung hidrogen, oksigen, dan karbon dengan struktur CH2O atau HCHO. Fungsi formalin pada cat adalah untuk memberikan kemudahan aplikasi atau pengadukan dan membuat cat lebih cepat kering.

Jenis Pernis dan Plitur Masa Kini Yang Aman

Bahan kimia yang telah dijelaskan di atas dan terdapat dalam pernis dan plitur kini harus sangat diwaspadai. Sebenarnya masih banyak kandungan bahan kimia berbahaya lain pada cat yang terus harus diwaspdai. Hanya karena keinginan keuntungan semata dalam industri finishing tidak berarti Anda harus mengabaikan kesehatan para pegawai Anda bukan? Menurut standar regulasi di Eropa yaitu ECHA (European Chemical Agency) terdapat 82 bahan kimia yang dilarang dan yang paling berbahaya adalah ketiga bahan kimia di atas. Sedangkan menurut standar regulasi Amerika yaitu US EPA (Enviromental Protection Agency) harus ada ambang batas VOC (Volatile Organic Compound) yang akan menimbulkan polusi di dalam ruangan.

cat-kayu-untuk-furniture

Baik pernis dan plitur kayu di abad ke 20 yang mengutamakan bahan dasar minyak, saat ini Anda sudah bisa memperoleh produk cat yang lebih aman. Di abad ke 21 ini telah diciptakan produk lebih aman berbahan dasar acrylic water based. Dengan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan cat minyak. Perbedaan pernis dan plitur baik itu minyak dan water based hanya terdapat pada bahan pelarut dan juga campuran resinnya. Salah satu jenis acrylic water based yang bisa Anda andalkan adalah merk pernis kayu Biovarnish. Dengan pembuatan yang sesuai dengan standar regulasi ECHA dan US EPA, tidak ada kandungan bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalamnya. Sedangkan untuk hasil tampilan pernis water based tidak perlu dipertanyakan lagi. Terdapat varian warna natural transparan yang akan memperlihatkan serat kayu secara detail dan menarik. Bagi perlindungan kayu tidak jauh berbeda dengan perlindungan yang diberikan oleh kesehatan Anda, Biovarnish mampu digunakan untuk furniture indoor maupun outdoor. Kelebihan proteksi ini akan menjaga furniture Anda dari sekarang perubahan cuaca, jamur dan juga serangga.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *